HARY Tanoe sebut TV Digital Rugikan Rakyat Miskin

Hary Tanoe menyebut TV digital Rugikan Rakyat  Miskin

 

 Pemilik  MNC Group dan CEO PT Bhakti Investama Tbk Hary Tanoesoedibjo (kedua kiri) saat konferensi pers di MNC Tower (13/Jakarta 06). Bhakti Investama disebut-sebut terlibat dalam kasus suap yang melibatkan manajer pajak James Gunardjo, Tommy Hendratno. Tempo/Dhemas Reviyanto 

Kabar terkini ekonomi dan bisnis pada Sabtu sore (11/5/2022) berawal dari ketua grup MNC  Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe yang menyebut TV digital buruk bagi masyarakat miskin. 


 Selanjutnya adalah berita kronologis pernyataan Hary Tanoe yang bertentangan dengan kesepakatan Mahfud MD dan Didik Rachbin dengan IMF tentang rekening pinjaman RI. Kemudian muncul kabar tentang penentangan Kementerian Perdagangan terhadap pemeriksaan persediaan sirup dan pembekuan 150 rekening Paten Reza dari PPATK. Di antara.

 pembaca saluran Tempo.co Talous dan Yritys, lima adalah berita yang paling banyak dibaca. Berikut adalah ringkasan dari lima item berita utama. 

 1. Hary Tanoe menyebut TV digital merugikan masyarakat miskin, Cominfo: 99,3 persen kotak digital sudah didistribusikan 

 Ketua MNC Group Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe menyebutkan kebijakan transmisi TV analog versus TV digital atau saklar analog. off (ASO) hanya akan mempengaruhi sebagian besar penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekas atau Jabodetabek. Karena dengan begitu, warga tidak bisa menikmati acara TV tanpa dekoder (STB). 

 "Sekitar 60 persen warga Jabodetabek tidak akan bisa lagi menikmati siaran TV analog kecuali mereka membeli set-top box baru atau beralih ke TV digital atau berlangganan  parabola," kata Hary Tanoe dalam postingannya. Akun Instagram  @hary.tanoesoedibjo, Jumat,4 November 2022. 

 Dalam surat terbuka yang juga diunggah di jejaring sosial, Hary Tanoe menyebut peralihan ke TV digital hanya menguntungkan segelintir pihak, yakni pabrik atau televisi digital. penjual  karena barang mereka laku. “Sebaliknya, masyarakat yang masih menggunakan televisi analog yang cenderung kecil justru dirugikan,” ujarnya. 

 2. Kronologis Lomba Opini Hary Tanoe vs Mahfud MD  Migrasi TV Digital 

 Aksi mafia antara pimpinan grup MNC  Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe  dengan Menko Polhukam. Mahfud MD tidak lepas dari kebijakan imigrasi analog TV siaran  ke TV digital atau analog switch-off (ASO). 

 Mereka berdebat dalam menanggapi politik. Berawal ketika Mahfud mencabut izin stasiun radio  RCTI, Global TV, Global TV, MNC TV, iNewsTV dan ANTV atau ISR pada 2 November karena tidak memenuhi prinsip ASO. 

 Bagaimana  kronologi dan  masalahnya? Mahfud MD membenarkan kata "keras kepala" ke stasiun TV tersebut. Pasalnya, amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dilaksanakan dengan kebijakan transisi dari televisi analog ke  digital  dan juga sudah dibahas panjang lebar dengan  pemilik stasiun televisi. 

 3. Komentar IMF, Didik Rachbini mengkritik suku bunga pinjaman Indonesia yang setara dengan Bangladesh. 

 Didik J. Rachbini, ekonom senior yang juga  pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef), menjelaskan mengapa pinjaman pemerintah Indonesia merugikan negara. Dukungan dari International Monetary Fund atau  Dana Moneter Internasional  sudah terlalu tinggi. Bahkan sekarang, tingkat bunga utang nasional Indonesia setara dengan Bangladesh. 

 Menurut Didik, permasalahan tersebut disebabkan kualitas pengelolaan utang  anggaran  negara (APBN) yang relatif rendah. Akibatnya, biaya pinjaman  bisa tinggi dan sebanding dengan Bangladesh dan India, meskipun pemerintah terus mempertahankan defisit anggaran yang rendah. 

 "Tanpa pengawasan dan kritik, kebijakan utang yang tinggi dan suku bunga yang sangat tinggi hanya dikurangi. Kualitas kebijakan fiskal seperti itu naif dan sebanding dengan negara terbelakang Bangladesh, seperti yang dicatat oleh IMF," kata Didik, Sabtu. 5 November 2022.



Komentar

Postingan Populer