Hongkong Tarik Mie Sedap Karna Picu Kanker

Mie Sedap Ditarik di Hongkong, Pakar Bicara Soal Etilen Oksida Picu Kanker

  Produk Mie Sedaap  sedang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Betapa tidak, beberapa negara telah menarik bisnis mi instan dari Indonesia. 

 Salah satu varian Mie Sedaap yaitu Korean Spicy Chicken, mengandung etilen oksida dari hasil pengujian.  Otoritas Keamanan Pangan Hong Kong (CFS) pertama kali mengungkapkan temuan etilen oksida dalam dua varian. 

Untuk temuan di Hong Kong, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) memverifikasi bahwa varian  Indonesia memenuhi standar  izin edar dan keamanan produk BPOM. 

 Jadi apa sebenarnya etilen oksida dan apa efeknya? 


 Etilen oksida adalah gas yang mudah terbakar dan memiliki bau yang sedikit manis. Secara umum, zat yang tergolong beracun dan berbahaya (B3)  digunakan sebagai bahan utama dalam produksi antibeku, deterjen, tekstil dan pelarut. 

 Apoteker Universitas Gadjah Mada (UGM) prof. dr. Zullies Ikawati menjelaskan bahwa etilen oksida dalam makanan digunakan sebagai pengawet untuk membunuh bakteri dan jamur. 

 Zat mempengaruhi tubuh tergantung pada tingkat paparan. Pada kadar tertentu, selama dalam batas aman, etilen oksida tidak menimbulkan bahaya kesehatan. 


 “Sebenarnya efeknya pada tubuh tergantung jumlah, menurut saya konsentrasinya (etilen oksida dalam mie Sedaap) pasti sangat kecil. Etilen oksida  tidak sering digunakan, karena ada berbagai pengawet lain, seperti natrium benzoat. , Prof.. Zullies menjelaskan seperti dikutip detik.com -setiap Selasa (18 Oktober 2022) 

 Prof. Zullies menjelaskan bahwa etilen oksida adalah senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker, tetapi itu diperoleh dari penelitian pada hewan. Penyebab kanker pada manusia sulit ditentukan, sehingga hubungan antara etilen oksida dan risiko kanker tidak pasti. 

 "Ya, misalnya  pasien menderita kanker, kita tidak tahu penyebabnya. Termasuk jika mereka makan makanan yang sudah lama terpapar etilen oksida," pungkasnya. 

 Efek yang diketahui dari etilen oksida pada tubuh, yaitu sakit kepala, mual, muntah, diare, kesulitan bernapas, mengantuk, lemah, ketegangan mata dan terbakar sinar matahari, dan menggigil. 


 Tingkat keparahan efeknya tergantung pada tingkat paparan tubuh terhadap oksidator etilen. Dalam beberapa kasus, itu juga menyebabkan penyakit serius seperti limfoma, leukemia, kanker perut, di payudara. 

 Jakarta - Ahli Apoteker Universitas Gadjah Mada) dibuka oleh Ahli Apoteker Universitas Gadjah Mada. Temuan etil oksida dalam mie ayam pedas Korea Sedaap  di Hong Kong. Menurutnya, etilen oksida dalam makanan digunakan sebagai pengawet untuk membunuh bakteri dan jamur. 

 Pada saat yang sama, bahaya etilen oksida bagi tubuh tergantung pada  jumlah paparan, kata Profesor Zullies. Selama masih dalam  batas aman yang ditetapkan oleh tingkat atau peraturan tertentu, tidak menimbulkan risiko kesehatan. 

 “Sebenarnya efeknya pada tubuh tergantung pada jumlah, menurut saya konsentrasinya (etilen oksida dalam mie Sedaap) pasti sangat kecil. Etilen oksida  tidak sering digunakan karena ada berbagai pengawet lain seperti natrium benzoat, misalnya , jelas Prof Zullies saat dihubungi detik.com, Kamis (29/9/2022), 

 "Tapi  selama kadarnya terpenuhi atau tidak terlalu tinggi sebenarnya masih aman," lanjutnya.

 Apakah benar bisa menyebabkan kanker? 


 Profesor Zullies menegaskan bahwa etilen oksida adalah senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Namun, ini diperoleh dari percobaan hewan. Pada manusia, penyebab kanker seringkali sulit diketahui, sehingga tidak bisa langsung dikaitkan dengan keduanya. 

 "Ya, misalnya  pasien menderita kanker, kita tidak tahu apa penyebabnya. Termasuk jika mereka makan makanan yang sudah lama terpapar etilen oksida," katanya. 

 Namun, sebagai tindakan pencegahan, Profesor Zullies  menyarankan bahwa pengawet  makanan dapat diganti dengan  pengawet lain. 

 “Jadi mungkin  produk ini (Mie Sedaap) ditujukan untuk kaum konservatif, tetapi beberapa negara mungkin memiliki aturan yang sangat ketat. Jika mengandung itu, bahkan jika ada, itu sudah dilarang. Jadi ganti pengawet  lain, itu bukan satu-satunya konservatif,” katanya. 

 Seperti dilaporkan sebelumnya, Otoritas Keamanan Pangan Hong Kong (CFS) juga telah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogen kelompok 1. Ini memberi tahu tim bisnis tentang insiden tersebut dan  terus memantau insiden tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Komentar

Postingan Populer